PLAFON merupakan satu dari tiga unsur pembentuk ruang yang perlu
mendapatkan perhatian khusus. Bagi kebanyakanorang. pertimbangan
pemilihan bahan plafon dilihat pada fungsi bangunan.
Plafon Gypsum
Berdasarkan pengalaman menangani pemasangan plafon gypsum atau
kalsiboard, vila atau perhotelan biasanya lebih memilih gypsum, karena
tampilannya lebih rapi, permukaannya lebih halus, dan gampang dibentuk
jika menginginkan menampilkan ornamen.
Pemakaian plafon gypsum juga dapat meminimalkan/menyerap suhu panas sehingga ruangan akan terasa lebih sejuk.
Untuk plafon di bagian-bagian basah seperti kamar mandi, pilih jenis
gypsum wet area. Gypsum wet area ini ada lapisanlilinnya, sehingga air
tak langsung meresap ke gypsum. Ini yang menyebabkan gypsum lebih tahan
lembab dan lebihtahan air. Biasanya difungsikan pada ruang laundry atau
kamar mandi.
Plafon Kalsiboard
Bangunan rumah tinggal umumnya memilih plafon kalsiboard, karena
pertimbangan kemungkinan terjadi kebocoran digentengnya.Jika plafon
langsung di bawah dak beton, sebaiknya memakai gypsum karena tak
berhubungan langsung dengan air. Namun, di lantai paling atas yang
berhubungan langsung dengan genteng menggunakan plapon kalsiboard,
hotel-hotel tetap memakai gypsum karena kualitas genteng yang dipakai
lebih bagus. Sedangkan, rumah-rumah pribadi memakai genteng yang
kualitasnya agak rendah, sehingga kemungkinan bocornya lebih tinggi.
Selain itu, plafon kalsiboard juga lebih gampang pemeliharaannya. Jika plafon kena air, noda bekas air itu cukup
diamplas dan langsung dicat kembali. Sementara plafon gypsum, jika kena
air harus dipotong di bagian itu dan ditambal ulang dengan gypsum baru,
baru bisa dicat kembali.
Bahan dasar kalsiboard ada unsur semen, serat selulosa, semen, dan pasir
silica. Karena itu, kalsiboard lebih tahan air,tidak lapuk, tidak
dimakan rayap, dan tidak terbakar oleh api.
Kelemahannya, jika plafon mau dibuka, tidak bisa rapi, pasti ada retak rambutnya. Penyebab retak rambut ini, karena
kalsiboard memiliki kembang susut tinggi. Saat musim hujan mengembang,
dan musim kemarau menyusut. Saat menyusut inilah kelihatan retak
rambutnya. Misalkan pada sambungan, pemakaian plafon kalsiboard akan
kelihatan pecah. Kalsiboard memiliki ketebalan 3,5 mm, 4,5 mm, 6 mm, 8
mm, 10 mm, 12 mm, dan 20 mm. Khusus ketebalan 2mm umumnya difungsikan
untuk lantai, biasa disebut kalsi floor.
Ada juga bahan plafon lain, seperti tripleks. Namun sekarang ini,
pemakaian tripleks sudah mulai ditinggalkan. Selain karena produk
tripleks sekarang kualitasnya sudah tidak sebagus dulu, juga jika kena
air cepat rusak.
Pemakaian gypsum di Bali mulai berkembang sekitar tahun 1990-an, dan
menjadi tren sekitar tahun1996. Saat itu baru dipakai untuk bangunan
menengah ke atas sekelas vila atau hotel. Sekarang, hampir tiap bangunan
memakai plafon gypsum.
Banyak pilihan jenis gypsum dengan kualitas berbeda. Ada gypsum buatan Indonesia seperti Jayaboard,dan Elephant.
Ada juga produk impor seperti merek Knauf dan Gyproc. Ada dua tipe gypsum, yakni ketebalan 9 mm dengan ukuran
120 cm x 240 cm, dan yang mini, ketebalannya 8 mm ukuran 120 cm x 180 cm.
Tahapan pemasangan plafon gypsum/kalsiboard:
1. Pemasangan rangka.
2. Pemasangan gypsum/kalsiboard.
3. Dikompon dengan cornice yang berfungsi menghilangkan/menyamarkan sambungan.
4. Diplamir yang berfungsi menghaluskan/meratakan/menutupi bagian-bagian yang berpori.
5. Diamplas.
6. Dicat
.
Bahan rangka penopang gypsum atau kalsiboard bisa memakai besi hollow galvalum, hollow galvanis, dan hollow hijau
(hollow yang dicat sinkromit warna hijau). Bahan hollow ini lebih awet dan tidak dimakan rayap. Ini cocokuntuk daerah
pantai. Berbeda halnya dengan rangka kayu. Selain harganya jauh lebih mahal, juga risiko dimakan rayapnya cukup tinggi.
Namun, ada juga hotel di daerah pantai yang memakai gypsum tapi rangkanya
kayu. Dalam waktu tiga bulan rangka kayunya sudah habis dimakan rayap,
walau sudah diberi antirayap. Bagian tengah kayu tidak kena, ketika
hilang baunya, diserbu lagi sama rayap. Ini kelemahan rangka kayu di
daerah rawan rayap.
Meski tiga rangka ini tahan rayap, kelemahannya adalah tidak bisa
diinjak. Jika ingin naik ke plafon untuk memperbaiki genteng atau
instalasi listrik, tak bisa langsung menginjak rangka ini. Sebaiknya,
buat jalan khusus untuk naik dengan menaruh balok kayu yang bisa
dipindah-pindahkan.
Pemasangan plafon gypsum atau kalsiboard, pada pertemuan dinding dan
plafon, biasanya dipasang tali air/shadow line. Ini berfungsi untuk
menutupi/menyamarkan pecah pinggir. Jika sudah memakai shadow line,
tidak lagi memakai list
profil. Shadow line biasanya dipakai pada penaikan dan penurunan plafon (drop ceiling). Ada juga beberapa orang yang
memilih memakai list profil untuk mempertegas garis ruang dan menambah kesan elegan.